Tak Disangka tak diduga . . . .
Berawal dari seringnya blusukan ke daerah pedesaan . . . sore yang hangat kami iseng-iseng ngeBLARRRR sambil mengusir kepenatan . . .
Di sebuah warung kita berhenti untuk mencoba kopi dan gorengan yg menggoda untuk di santap . . . obrol punya obrol panjang lebar . . . si kakek penunggu warung akhirnya mengeluarkan tunggangannya yang sudah kusam dan sangat-sangat menyedihkan . . .
Sikakek menghisap tembakaunya dalam2 Sambil berucap "nihhhh, saya kasih kuda balap jaman saya muda" . . . kita serentak terbahak-bahak mendengar guyonan si kakek. . . . sambil melihat kondisi motor, akhirnya kami sepakat untuk membayar motor honda tua nguknguk yang katanya "kuda balap" . . . hahahahahahahaa
Sesampainya di bengkel, capek pun lenyap . . . otak liar yg bergelora tak sabar untuk segera mengeksekusi si tua warisan sang kakek . . .
Tanpa pikir panjang, akhirnya kita sepakat untuk merubah si Kuda Balap menjadi CAFE RACER ... Hehehehe biah roh balap nya keluar celetuk Hendra dan ivan . . . Mutilasi di mulai dari sektor sasis belakang, yang kita sunat sekitar 25 cm dari ujung sasis belakang. Proses fitting mal-mal an pun langsung dilakukan EVAY sang eksekutor untuk mengganti baju, dimulai dari dudukan tangki, hornet dan rearset.
Proses pun berjalan lancar, tak ada kendala yang berarti. Untuk mesin tak banyak yang di rubah ataupun diganti, karena memang mesin masih sehat walafiat hanya saja ada settingan sedikit untuk bisa memakan asupan kabut bensin yang disemburkan oleh karburator copotan generasi termudanya yaitu Honda Tiger. Biar keliatan gede juga . . . hahahahahaaha
Proses carving kulit pun dimulai, untuk jok. Dan mesinpun kita engraving dengan alat seadanya . . . hehehehe yahhhh lumayan sekalian belajar.
Penggantian part di segala sisi kita lakukan, agar si tua makin gaya dan kinclong, dan ada Beberapa part kita krom ulang agar makin bersih.
Uji kelayakan jalan pun kita lakukan sejauh 40 kilometer, dan hasilnya menggembirakan. Lanjut proses painting dan finishing. Hehehehee
Setelah oke semua, kita jalan menuju desa dimana si kakek tinggal. Setelah melihat wujud si Kuda Balap nya, kakek pun tak bisa berkata2 . . . hehehehehe . . . dia hanya bisa mengelus-elus kuda balapnya yg sudah usang kini sudah bersolek . . . "Ayo bahhhh, di coba . . . jangan lupa gi plintir gassnya" tegas ivan sambil ngakak . . . .
Setelah jamuan kopi dan gorengan si kakek habis . . . kami pun kembali ke habitat . . . hehehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar